6 Tips Hadapi 'New Normal' Pada Masa Pandemi Virus Corona



Saling menjaga dan mengingatkan selama masa new normal agar tetap aman dari virus corona selama beraktivitas. 

Bagaimana cara adaptasi new normal saat pandemik? Foto: Unsplash/Macau Photo Agency

Mei 2020 lalu, Presiden Joko Widodo mengeluarkan pernyataan yang membuat publik bingung. Dalam sebuah unggahan media sosial, beliau menyatakan kalau kita harus berdamai dengan virus corona. Perdebatan sengit terjadi di berbagai kanal media sosial. Pasalnya, sampai 7 Juni 2020, kasus infeksi virus corona di Indonesia masih terus meningkat, kini berada di angda 30.000-an. 

Mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla menanggapi dengan sebuah pertanyaan, 'kalau virusnya nggak mau damai bagaimana?'

Pernyataan Presiden Joko Widodo ternyata mengacu pada pernyataan WHO yang menyatakan bahwa perang melawan virus corona masih sangat panjang. Direktur Regional WHO untuk Eropa Henri P. Klugeer memaparkan, seperti dikutip oleh CNN Indonesia, perlu ada penyesuaian dan transisi pada hidup manusia. Itu adalah salah satu alasan di balik jargon new normal.

Baca juga: Jaga Jarak Dulu selama Pandemi Virus Corona

Tirto melaporkan bahwa pemerintah menggandeng para ahli untuk menyusun panduan tatanan hidup baru untuk masyarakat pada periode transisi ini. Beberapa versi panduan perlahan diluncurkan. Saya mencoba merangkumnya agar kita bisa bekerja sama untuk menghadapi situasi baru ini.

Baca lebih lanjut tentang 6 tips jalani protokol new normal di tengah pandemi virus corona.

1. Selalu pakai Masker, Tetap Lakukan Physical Distancing
Menggunakan masker dapat melindungi kita dari droplet pembawa virus.
Foto: Unsplash/Jeremy Stenuit


Masker wajib hukumnya untuk digunakan setiap keluar rumah. Fungsi masker adalah garda terdepan untuk menahan droplet agar tidak masuk ke tubuh kita. Berdasarkan anjuran dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, penggunaan masker kain bisa efektif hingga empat jam. Baiknya kita membawa cadangan untuk berganti masker.

Namun demikian, masker bukan vaksin. Keampuhannya akan terjaga apabila kita tetap menjaga jarak dengan orang di sekitar kita, 1.5 - 2 meter di mana pun kita berada. Ingat bahwa banyak Orang Tanpa Gejala (OTG) yang tidak terdeteksi. Ada kalanya kita perlu untuk mencurigai semua orang agar kita lebih merasa aman.

2. Rajin Mencuci Tangan dan Jaga Kebersihan Tubuh
Mencuci tangan adalah langkah utama pencegahan penularan virus corona.
Foto: Unsplash/Dhaya Eddine Bentaleb
Selama pandemi, saya tersadar kalau kita sering abai dengan protokol kebersihan diri. Kini mencuci tangan dengan sabun atau cairan pembersih tangan jadi protokol wajib di mana pun. Untungnya, semarang produk-produk tersebut sudah tidak langka seperti tiga bulan lalu. Siap sedia di tas, ya!

Baca juga: Tips Memulai Diet Aman dan Sehat

Rajin mandi dan mencuci baju dengan deterjen hingga bersih juga perlu dilakukan, terutama setelah keluar rumah. Langkah ini gunanya adalah untuk menjaga keluarga di rumah dari paparan virus. 

3. Jaga Kondisi dan Tingkatkan Daya Tahan Tubuh

Selama dua bula ini, saya menjadi rajin makan makanan sehat dan mengonsumsi suplemen makanan dengan vitamin C dan zinc, serta jamu-jamuan. Khasiat paling jelas adalah kondisi tubuh yang lebih bugar.
Konsumsi suplemen makanan untuk jaga daya tahan tubuh. Foto: Unsplash/Pina Messina

Untuk suplemen makanan, beberapa sumber mengatakan bahwa kandungan zinc dapat membantu melawan virus corona dan mengurangi gejalanya. Zinc, secara fungsional, membantu melawan masalah kesehatan di saludan pernafasan atas. Banyak suplemen yang mengandung zinc di dalamnya. 

4. Olahraga Tetap Pakai Masker, Atur Intensitas

Cuitan Falla Adinda, dokter yang tergabung dalam tim penanganan virus corona di Wisma Atlet Kemayoran, lumayan memberi informasi banyak mengenai masker dan olahraga. Sebagai orang yang sempat rajin berolahraga di gym, saya merasa takut untuk kembali melakukan aktifitas fisik di ruang tertutup.
Sesuaikan intensitas olahraga jika sesak saat gunakan masker. Sumber: Twitter @falla_adinda

Dokter Falla memberi saran untuk berolahraga di ruang terbuka dan selalu membawa masker. Jika lingkungan tempat kita berolahraga sangat sepi, kita bisa lebih leluasa soal penggunaan masker. Namun, jika kita berolahraga bersama orang lain, diwajibkan untuk terus menggunakan masker.

Baca juga: 5 Hal yang Bisa Dipelajari Selama #DiRumahAja

Saat pandemi, penggunaan masker lebih penting dari olahraga yang kita lakukan. Jika menggunakan masker terasa sesak, sesuaikan intensitas olahraga agar tidak merasa sesak.

5. Berlatih untuk Jadi Lebih Sensitif

Pasti kita akan berhadapan dengan orang lain di luar sana yang tetap tidak ingin menggunakan masker di tempat umum. Permasalahan selanjutnya, kita enggan menegur mereka karena sungkan atau takut, karena biasanya orang yang ditegur akan marah.


Menegur orang degan santun, hindari perselisihan. Sumber: Twitter @sillysampi

Paramita Mohamad memberi banyak sekali tips untuk menegur orang dengan cara yang baik agar tidak timbul selisih pendapat. Cara mengingatkan orang perlu dengan cara yang sensitif. Dua cara yang dapat dilakukan adalah (1) berbisik agar hanya dia yang bisa dengar, dan tidak jadi tontonan umum, lalu (2) sampaikan dengan nada minta tolong, sehingga dia merasa tetap punya kuasa untuk memilih.

Hal-hal sederhana lainnya juga ditambahkan oleh pengikut Paramita di twitter. Kita bisa sampaikan pengingat dengan senyum, menyingkirkan ego kita. Ingat tujuan utama dari saling mengingatkan adalah saling menjaga, bukan menunjukkan siapa yang paling pintar.

6. Untuk Sementara, Hindari Tempat Ramai
Hindari tempat ramai untuk sementara. Foto: Unsplash/Cosmin Serban

Kita semua tahu bahwa kerinduan untuk berkumpul bersama seperti tidak tertahankan lagi. Namun, ada baiknya kita tahan dulu hingga situasi kembali kondusif walau ada rencana pusat perbelanjaan akan kembali dibuka pertengahan Juni 2020. Belum ada yang bisa benjamin vaksin akan diluncurkan kapan, pun tidak ada jaminan kita terhindar dari gelombang kedua pandemi ini. 

Komentar

Postingan Populer